Januari 2019,

Hujan,
Awalnya aku mencoba masa bodo
karena, yah.. memang sudah terbiasa.
namun saat ini beda, leherku seperti tercekik kembali
ternyata diujung malam ini aku benar-benar merasakannya
Aku benar-benar  sudah lama tak menangisinya
linangan air mataku semakin deras ketika kubaca kembali cercaan sore ini.
tetiba ku terisak.

Hujan
apakah semua manusia
akan menyia-nyiakan ketika sudah mendapatkan?

aku lelah dengan perlakuan masa bodo nya
aku murka berhadapan dengan ego nya
aku muak dengan cercaan kasarnya
aku benar benar pada masa dimana aku telah

-mati rasa.

Hujan
sudikah kau mendengarkan?
semenjak aku disia-siakan
kisah asmaraku berubah berantakan
hatiku terbagi-bagi
untuk dia dan yang lain.

Hujan
ketahuilah,
diujung sakitku sekarang aku bercerita
bahwasanya aku berada pada hati yang lain.
dia lebih bisa memberikan hal yang aku butuhkan
bahkan sangat lebih.
kenyamanan
kepedulian
perhatian
kasih sayang yang tulus, mungkin?

beda.
dari yang kupunya sekarang.
dia kasar
dia jahat
dia tak peduli
dia lebih suka menciptakan luka
daripada tawa.

"apakah aku salah?"

aku memang terlihat bodoh ketika menanyakan hal itu

Dia yang hatinya bukan miliku seutuhnya 
punya kehidupan kebahagiaan dan keistimewaan sendiri
dia bahkan telah mempunyai tiga wanita yang sangat cantik
yang pertama si gadis kecil mungil yang banyak bicara dan bebas berekspresi
selanjutnya si gadis lugu lebih ke pendiam namun pintar
dan wanita yang ketiga adalah wanita yang telah mendampingi suka duka nya.
wanita yang bertaruh nyawa demi dua gadis kecilnya.
wanita yang menjadi makmumnya setelah kalimat sah di ucapkan walinya
wanita yang menyeduhkan kopi hangat ketika dia lelah
wanita yang khawatir ketika dia sakit
wanita istimewa yang diciptakan untuk dampingi dia
namun mengapa dia masih mau berbagi hati dengan wanita lain?
denganku, singkatnya.
apakah hanya kasihan? ataukah mumpung ada kesempatan?


Hujan,
aku berdosa.
telah berbagi cinta.
untuk dia dan dia.

Hujan,
mampukah kamu menghapus rasa?
setidaknya sedikit untuk ku rasa bahagia,
yang aku minta hanyalah dianggap ada.
aku hanya ingin mereka tau
bahwasanya punya hati.
punya cinta, punya kasih sayang, punya rasa nyaman
untuk sebuah perhatian.


Hujan
Aku lelah bermain cinta.
Bahwa pada sang malam
Aku ingin bercerita perkara “rasa”
Sudikah kau lebarkan telingamu

Dengarlah..

Teruntuk Rindu...
Yang selalu berlabuh dihatiku
Yang seharusnya bukan milik ku
Yang semestinya bukan untuk ku

Teruntuk Rindu...
Kemunculanmu tak kuharapkan
Kehadiranmu tak kuinginkan
Untuk ku kau terlalu menyakitkan

Teruntuk Rindu...
Dirimu menjelma sebagai sarafku
Menjamah seluruh isi kepalaku
Merasuk kedalam pikiranku yang kelabu

Karena raga dan hati saling terpisah
Sadar akan kebersamaan hanya fatamorgana semata
Dan aku tak dapat memusnahkan indahnya hati yang berkuasa

Resah...
Gelisah...

Menanti datangnya pagi diujung malamku
Menanti alunan merdu embun tercipta
Merangkai setiap angan ku tentang senyuman

Manis... 
Dan aku mulai kecanduan...

Ah rindu...
Disini ku berselimut kesunyian
Berteman dengan kesepian
Tidak kah kau iba padaku kini?

Perihal melupakanmu
Kini ku sangat tak mampu
Kau selalu hadir dalam ingatanku
Sentuhanmu, bisikanmu, candaanmu 
Semua terekam sangat jelas dalam anganku..

Rindu, dapatkah kau pergi?
Aku hanya tau satu
Kerinduan itu adalah kamu...
Akhirnya berani posting ini juga, Enjoy!

Teruntuk pembenci,

Ketauhilah, saya hidup disini selalu bertahan dan bertahan itu menyakitkan,
bertahan dari kekejaman lingkungan, dari kebencian orang disekitar & dari rasa ingin selalu pulang
Saya berusaha untuk tidak memikirkan, walaupun saya tau tempat ini bertolak belakang pada pemikiran & kelebihan kecil saya yang meredup karena apapun itu,
apa saya salah jika saya merasa dianak tirikan karena kekurangan saya?
Saya diam..
saya berusaha tegar dalam sepersekian bulan,
Bahkan, ketika detik-detik untuk tidak menjamah tempat ini selama tiga bulan, saya terharu.
Selain tidak berada pada tempat ini dalam "waktu yang sangat pendek", saya akan bertemu dengan malaikat kecil saya yang pasti dianggap negative oleh mereka dengan kehadirannya.
Saya diam..
Jumat adalah hari favorit saya, Jumat itu Indah, bagaikan bongkahan berkah yang diturunkah oleh-Nya..
Senin adalah hari paling jahat sedunia, dan 98% orang merasakan hal itu terutama bagi kaum pejuang LDR,
Gelar...
Saya pun ingin memiliki nya,
dari saya lulus masa sekolah, saya sudah bermimpi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih bahkan saya sempat memimpikan "saya akan meraih gelar Magister"
nampaknya takdir menahan keinginan saya untuk menginginkan itu semua secara beruntun,
saya diajari dulu oleh takdir apa itu "usaha" dengan menakdirkan saya untuk lanjut study ke lembaga penerbangan. saya diajari oleh takdir apa itu "mengalah" dengan menakdirkan saya untuk memberi kesempatan adik-adik saya untuk lanjut ke SMP& SMA, saya diajari apa itu "air mata bercampur keringat" oleh takdir dengan menakdirkan saya jauh dari orang tua dan saya bekerja untuk keluarga saya yang yaaaa bisa dibilang pas-pas an :)
Saya diam...
Kemudian takdir memberi tawaran kepada saya lewat seseorang yang mana bagi saya seorang malaikat untuk pergi (kembali ke tempat asal saya yang mana menurut saya ini terlalu kejam)
Saya diam...
dan disini saya di kenalkan oleh takdir apa itu "kejam" yang mana takdir menginginkan saya untuk selalu bersabar dan berusaha sekuat tenaga saya sampai saya bisa dan harus bisa tetapi diri saya mulai berontak, jiwa saya mulai lelah, hati saya mulai menangis ketika mendengar adzan subuh di hari senin, mengapa menangis karena di senin subuh saya harus kembali ke tempat ini.
Ketahuilah, sampai saat ini saya bertahan walaupun dengan banyak dosa yang membuat mereka menjadi lebih membenci,
Saya paham, sangat-sangat paham kalau keberadaan saya disini hanyalah bayangan bagi mereka.
tapi semua ini demi saya hidup dan meraih keinginan saya untuk mendapatkan gelar itu dan untuk keluarga saya,

Teruntuk Pembenci,
Bencilah saya semau kalian, saya ikhlas, saya ridlo, saya sabar, saya terima...

Teruntuk Pembenci,
ketahuilah dibalik jiwa yang rapuh ada yang memotivasinya walaupun itu hanya sebuah lirik lagu

Teruntuk Pembenci,
Ini untuk anda yang merasa tidak mengnginkan keberadaan saya disisi kalian,


I WILL SURVIVE - Bondan Prakoso

Hari ini aku disini berjuang untuk bertahan
padamkan luka dan beban yang ada
ynag tlah membakar seluruh jiwa
kucoba resapi
kucoba selami
segala yang tlah terjadi
kuambil hikmahnya
rasakan nikmatnya dan kucoba untuk hadapi

**
I will survive I will revive
I won't surrender and stay alive
kau berikan aku kekuatan
untuk lewati semuai ini

hari ini kan kupastikan aku masih ada disini
mencoba lepaskan coba bebaskna
segala rasa perih dihati
coba resi coba hayati segala yang tlah trjadi
kuambil hikmahnya rasakan nikmatnya
dan kucoba untuk hadapi

*****
Engkau selalu ada di saat jiwaku rapuh dikala ku jatuh 
And i want you to know there's always fine to alive 
I won't give up, I won't givingI stay alive for you for you


~N~
Seperti pasir digenggan namun terburai
Seperti angin berasa namun tak nyata
Seperti senja membawa dunia menuju gelap
Matanya syahdu menatap sang mega
Hatinya beku menikmati sakitnya
Tawanya tulus sembunyi peluh disudut indera
Tak dapat melawan takdirnya Tuhan
Kebahagiaan terus menjadi angan
Adalah Si gadis jelita perindu sendu
Sampai lisan tak mampu untuk berkecap
Kisahnya banyak yang menentang
Rindunya banyak yang membenci
Dia tertatih dalam rangkaian kata sedih
mengiris hati dalam letupan jiwa yang sekarat
Sakit menahan tangis yang tertahan
Menangis darah dalam senyum penuh dusta 
Dan angin mendesah
mengeluh dan mendesah
dengan ratapnya yang merdu
lisannya tak dapat tertahan
dan berbisik 
Tuhan, aku letih dengan semuanya...
~Asarinita