Malaikat Duniaku

by 05.36 0 komentar


HALU FANS!

Pertama kali kita merasakan hembusan udara dunia, pertama kali kulit kita benar-benar menyentuh orang yang membawa kita kemanapun dia pergi, apapun yang dia lakukan, pertama kali tangan kasar itu menggendong kita, suara tangisan kita didengar orang disekeliling kita dan mungkin membuat mereka bahagia, tertawa, saling meruahkan kasih sayang, tahukah kalian yang pertama kali memperkenalkan kita kepada sang maha pencipta adalah sosok yang mungkin kita menganggap kasih sayang dia tidak setulus kasih sayang seorang ibu. yah, sebut saja dia ayah.

Ayah. Pasti kita menganggap kasih sayang ayah tak sebanding kasih sayang ibu. mungkin kita menganggap perhatian ayah tak seperhatian ibu dan mungkin kita menganggap ayah hanya kepala keluarga yang harus menafkahi keluarganya tanpa peduli apa yang disibuk kan oleh anaknya,
ayah hanya sibuk dengan urusannya sendiri, ayah tidak pernah peduli apa permasalahan kita, yang kita tau ayah hanya bisa marah, yang kita rasakan ayah hanya bisa melarang melarang dan melarang!!
tapi apakah kalian tahu dibalik ketidak pedulian ayah selalu ada keresahan. dibalik kesibukan ayah ada perhatian yang mungkin tidak kita ketahui, memang ayah tidak mengandung kita tapi apa kalian sadar di dalam tubuh indah kita mengalir darah ayah? ayah selalu memarahi kita ketika kita melakukan hal yang membuat kita senang tapi apa kalian tahu bahwa dibalik kemarahan ayah terdapat kekhawatiran? ayah memang tak menjagamu setiap saat, yang kita tau ayah selalu sibuk dengan kesibukannya sehingga ayah tidak selalu ada di dekat kita, tapi apakah kalian tahu bahwa setiap langkah setiap doa setiap waktu dia menyebut nama kita? dibalik kesibukannya apakah kalian tau setiap tetesan keringat hanya untuk menafkahi kita, untuk mencari sesuap nasi saja pun dia merelakan waktu yang seharusnya dia habiskan bersama kita.
pernahkah kalian dengar setiap pulang kerja ayah menanyakan apa kesibukan kita seharian kepada ibu? betapa pedulinya dia dibalik kesibukannya. pernahkah selama ini kalian tahu seorang "ayah" menangis didepan kalian? jarang. kalaupun dia meneteskan airmatanya dia segera untuk mengusapnya. yah, karena ayah tidak ingin anaknya melihat ayahnya lemah, ayah ingin terlihat selalu kuat. terlihat kuat didepan pahlawan kecilnya. Walaupun ayah mungkin jarang memeluk kita, tapi ketahuilah ayah takut mencintaimu terlalu dalam, ayah takut melepaskanmu, ayah takut jika kalian terlalu jauh darinya. ayah terlalu takut jika kalian jatuh kepelukan orang yang salah. sadarilah, ketika kita lelap dalam mimpi kita, ayah selalu mengecup kening kita, memeluk kita, mengusap rambut kita. apalagi kalau kita sakit. ayah selalu berusaha menenangkan ibu agar tidak panik, ayah selalu berusaha menenangkan ibu agar tidak ikut larut dalam kesedihan melihat kita menahan sakit. tapi dibalik ketenangan ayah hatinya hancur, pikirannya kacau, ayah berfikir kenapa sampai bisa pahlawan kecilnya jatuh sakit,  ayah akan merasa tidak dapat menjaga dan merawat malaikat kesayangannya dengan baik. ayah akan menyesalinya. ayah akan berlari menyendiri tanpa sepengetahuan siapapun dan kemudian bulir-bulir itu akhirnya terjatuh juga. bulir-bulir itu sukses membasahi pipinya yang mulai menua itu.
Dibalik ketidak pedulian ayah, dibalik kesibukan ayah, di balik sikap ayah yang masabodo, ketahuilah. kasih sayang ayah sama kuat dengan kasih sayang ibu, perhatian ayah sebanding dengan kasih sayang ibu, dan rasa takut kehilangan ayah kepada buah hatinya sama persis dengan ibu.
Setiap doa, setiap hembusan nafas yang berhembus, setiap buliran keringat yang mengalir, setiap doa yang terucap, dan setiap tetesan airmata ayah berikan tulus untuk pahlawan kecilnya, cinta kasihnya ayah berikan tulus untuk keluarga kecil ayah. ayah menyebut keluarga kecil ini dengan sebutan "malaikat-malaikat duniaku" ayah tidak akan pernah mau satupun dari malaikatnya merasakan kesedihan termasuk ibu dan pahlawan kecilnya.

ayah...
aku tahu, setiap orang mempunyai kesalahannya masih-masing, tapi ketahuilah seberapa kecil kesalahanmu kepadaku, itu tidak akan mampu menandingi besarnya kesalahanku padamu

ayah...
ketika aku pernah merasakan benci terhadapmu, ketika aku berontak, ketika aku tidak terima akan kesalahan yang telah kau perbuat dan terkadang tumbuh rasa dendam di hatiku, tapi ketahuilah ayah. aku sangat menyayangimu, aku sangat membutuhkanmu.

ayah...
aku sangat merindukan hadirmu disini, aku merindukan kasih sayangmu, pelukan hangatmu, belaian kasihmu. aku sangat merindukan itu semua.

ayah...
sekarang aku tahu, surga selain milik allah dan ibu itu adalah jiwa raga ayah. ya, ayah juga memilikinya. memiliki surga dunia. memiliki surga yang tulus ayah berikan untuk ku dan ibu.

Terimakasih ayah, kau telah mengajarkan arti kehidupan ini yang sebenarnya, kau telah mengajarkan bagaimana cara hidup mandiri. kau telah membagi ilmu mu bagaimana menghadapi masalah hidup itu hanya ada satu 'ketenangan'. aku sangat menyayangimu ayah, sayangmu dan ibu terhadapaku tak akan tergantikan oleh apapun.





"...tulisan ini saya dedikasikan untuk satu pahlawan dari segala pahlawan. saya menyebutnya dengan sebutan bapak"




NITA A SARI

Developer

Monggo komen .

0 komentar:

Posting Komentar