Bahwa pada sang malam
Aku ingin bercerita perkara “rasa”
Sudikah kau lebarkan telingamu
Dengarlah..
Teruntuk Rindu...
Yang selalu berlabuh dihatiku
Yang seharusnya bukan milik ku
Yang semestinya bukan untuk ku
Teruntuk Rindu...
Kemunculanmu tak kuharapkan
Kehadiranmu tak kuinginkan
Untuk ku kau terlalu menyakitkan
Teruntuk Rindu...
Dirimu menjelma sebagai sarafku
Menjamah seluruh isi kepalaku
Merasuk kedalam pikiranku yang kelabu
Karena raga dan hati saling terpisah
Sadar akan kebersamaan hanya fatamorgana semata
Dan aku tak dapat memusnahkan indahnya hati yang berkuasa
Resah...
Gelisah...
Menanti datangnya pagi diujung malamku
Menanti alunan merdu embun tercipta
Merangkai setiap angan ku tentang senyuman
Manis...
Dan aku mulai kecanduan...
Ah rindu...
Disini ku berselimut kesunyian
Berteman dengan kesepian
Tidak kah kau iba padaku kini?
Perihal melupakanmu
Kini ku sangat tak mampu
Kau selalu hadir dalam ingatanku
Sentuhanmu, bisikanmu, candaanmu
Semua terekam sangat jelas dalam anganku..
Rindu, dapatkah kau pergi?
Aku hanya tau satu
Kerinduan itu adalah kamu...
semangat ya kakak
BalasHapusthanks so much beib,
BalasHapus