SEKILAS

by NITA A SARI 15.56 3 komentar

Entah bagaimana dia tercipta laksana purnama datang memberi senyuman 
Dia menggoreskan pena kedalam buku harianku
menciptakan cerita demi cerita Singkat namun pasti
Bibirku tersenyum masam beraninya aku bergumam nyaman 
sedangkan dialah salah satu bintang yang tak ku inginkan
tanpa aba kaki ini menuntunku menuju ke ruang waktu
tangan ini perlahan membuka lembar demi lembar kisah lalu
kedua bola mata jauh memandang satu titik kemudian lenyap bersama angan...
Sang bhagaskara membumbung tinggi tepat berada di atas ubun-ubun
Gusar. Gundah. Panik. Pucat pasi. dipikiranku hanya terfokus pada sesuatu yang hilang
berfikir keras sangat keras, percuma. Nihil yang kudapat
Uluran tangan itu datang tepat pada waktunya
dengan tindakan tak banyak bicara
mengubah wajahku menjadi cerah bersinar 
bak sirius memancarkan cahaya ketika malam tiba
Kita kenal kemudian berteman, hanya berteman tak lebih
entah apa yang ada difikirannya, 
dia menginginkan merajut Kisah seperti Romeo dan Juliet bersamaku
bibirku kelu, seakan hatiku beku, rasa takut menghujam jiwaku
memang, hatiku masih terbelenggu dipenjara masa lalu
kenangan ku belum sepenuhnya terlepas dari memori otak ku
namun dia berusaha menarik ragaku nyaman kedalam rengkuhan

awalnya aku takut membukanya kembali

ada sesuatu yang terasa hampa saat langit mulai menua

ada sesuatu yang berbeda saat hujan-hujan tertahan mega

rasa tak mau kehilangan berani melawan keegoisan

sulit ku mengartikan semua ini

dia tetap memperjuangkan cintanya 
bagaikan pangeran haus cinta akan sang pujaan...

sikapnya yang selalu membuatku tertawa lepas 
perhatian dan kasih sayang yang dia berikan 
bahunya yang nyaman sebagai sandaran

dan dia orang yang selalu ada entah itu suka ataupun duka

aku mulai mengikuti alurnya. aku mulai terbawa irama senandungnya

mulai merasakan rindu yang menggebu-gebu

apakah ini yang disebut cinta?

mendengarkan apa yang tidak dikatakan

mengerti apa yang tidak dijelaskan

Ya! hati kecilku berteriak lantang

Dia lah permata yang menyinari hari-hari ku yang redup

Dia obati lukaku tentang masa lalu

Dia makhluk sederhana memberikan cinta yang luar biasa

ksatria pengobar semangatku!! dan sebut saja dia itu kamu

                                                                                                                     Tuan Rast